Inilah Akibatnya Jika Salah Posisi Duduk
Tulang belakang merupakan penyangga tubuh yang menopang
sekaligus penghubung antara kaki dan kepala. Kelainan pada tulang
belakang akan membuat tubuh tidak dapat melakukan posisi tubuh yang
tegap baik berdiri dan duduk serta dapat mempengaruhi postur atau bentuk
tubuh. Adanya lengkungan pada tulang belakang akan membuat tubuh menjadi tidak dapat tegap dan biasanya terjadi nyeri.
Ada banyak faktor penyebab terjadinya kelainan pada tulang
belakang. Mulai dari genetik atau kelainan bawaan hingga akibat
penyakit. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelainan tulang belakang
disebabkan oleh posisi duduk yang salah. Posisi duduk yang salah
cenderung memperberat kerja tulang dalam menyangga, sehingga cenderung
membuat postur tulang terganggu, bahkan otot dan saraf. Berikut ini
beberapa dampak kelainan tulang akibat posisi duduk yang salah:
1. Skoliosis
Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang
(vertebra) dimana tulang belakang menjadi melengkung ke samping
dibandingkan tulang normal. Penyebabnya dapat disebabkan Idiopati (tidak
diketahui) dan dampak dari menderita penyakit lain (seperti kelainan
otot, sindrom down, osteoporosis dan lainnya). Faktor lain yang diduga
berperan terjadinya skoliosis antara lain faktor genetik, faktor
hormonal, gangguan biomekanik, gangguan pertumbuhan serta gangguan
neuromuskular. Salah satu contoh faktornya adalah duduk dengan posisi
tulang belakang yang bengkok atau miring membuat tubuh terbiasa dengan
bentuk tersebut.
Skoliosis dapat terjadi pada semua umur baik anak, remaja dan
dewasa. Gejalanya bisa dilihat dari bentuk tubuh, dimana biasanya salah
satu panggul tampak seperti condong ke satu sisi, salah satu bahu lebih
tinggi dan kadang salah satu sisi tulang belikatnya lebih menonjol.
Selain itu, penderita dapat mengeluh merasa nyeri yang menjalar dari
kaki dan tulang belakang. Penanganan skoliosis dengan memantau lekukan
tulang melalui rontgen, pemberian anti nyeri jika pasien mengalami
nyeri, jika masih dalam proses pertumbuhan tulang dapat menggunakan
penyangga tulang punggung dan terakhir biasanya dilakukan operasi.
2. Kifosis
Kifosis merupakan salah satu kelainan tulang belakang dimana
tulang belakang mengalami lengkungan kearah belakang dibanding tulang
belakang normal. Penyebab terjadinya kifosis antara lain berupa kelainan
bawaan, akibat trauma atau cedera pada tulang belakang, akibat atau
dampak dari operasi pada tulang belakang dan karena osteoporosis. Gejala
yang dapat dialami oleh penderita berupa bentuk tubuh yang tampak
bungkuk, nyeri punggung dan terasa kaku.
Kifosis |
Penanganan kifosis tergantung kondisi dan gejala. Hal pertama
yang dapat dilakukan adalah melatih otot punggung agar tetap kuat serta
melakukan operasi tulang punggung. Selain itu perlunya asupan nutrisi
terutama kebutuhan kalsium untuk menjaga tubuh dari osteoporosis,
mengingat salah satu penyebab kifosis adalah osteoporosis. Hindari
keadaan atau sikap tubuh yang dapat membuat tulang belakang menjadi
lengkung dalam waktu lama.
3. Lordosis
Lordosis merupakan salah satu kelainan tulang belakang
(terutama tulang bagian atas bokong) mengalami lengkungan kedalam. Dapat
dikatakan bahwa lordosis merupakan kebalikan dari kifosis. Penyebab
terjadinya lordosis adalah faktor kegemukan (obesitas/ berat badan
berlebih), osteoporosis, peradangan pada diskus vertebra, postur tubuh
yang buruk dan pergeseran vertebra.
Penderita lordosis akan merasakan nyeri punggung bawah yang
terasa menjalar ke tungkai bawah, keterbatasan pergerakan, hingga
gangguan BAB dan berkemih. Penanganan lordosis berupa rehabilitasi dan
fisioterapi pada lordosis ringan. Pada kasus lordosis berat dapat
dilakukan ortese khusus dan prosedur bedah. Untuk mencegah terjadinya
lordosis, adalah dengan menjaga berat badan (menurunkan berat badan bagi
yang overweight), hindari posisi tubuh yang tidak baik terlalu lama dan
cegah osteoporosis dengan memenuhi nutrisi untuk tulang.
4. Osteoarthritis
Salah satu sikap tubuh yang salah dalam duduk dapat
menyebabkan terjadinya Osteoarthritis. Osteoarthritis terjadi akibat
kerusakan parah dari jaringan ikat di sendi akibat dari gesekan tulang
sehingga menyebabkan nyeri. Penderita akan mengeluh nyeri pada tulang
belakang terutama saat bergerak dan tulang terasa sering berbunyi-bunyi
gemertak.
Penanganan Osteoarthritis tidak dapat mengembalikan tulang,
namun penanganan yang dapat dilakukan adalah mengobati nyeri dengan
pemberian obat medikasi dan melakukan fisioterapi. Untuk mencegah
osteoarthritis pada tulang belakang, maka kita perlu menghindari posisi
duduk yang salah dan menjaga tulang dari proses pengapuran seperti
osteoporosis.
5. Herniasi Diskus Lumbalis
Diskus merupakan jaringan penghubung berupa tulang rawan yang
menghubungkan antara tulang-tulang belakang. Dengan kata lain diskus
merupakan cakram (tulang rawan) yang berada di celah-celah tulang
belakang atau punggung. Herniasi diskus lumbalis merupakan keadaan
rusaknya bagian luar dari cakram diskus (tulang rawan) yang berfungsi
sebagai penghubung tulang belakang. Penyebab terjadinya hernia diskus
lumbalis biasanya adalah faktor usia yang semakin tua. Selain itu posisi
tubuh yang salah merupakan faktor mempercepat terjadinya herniasi
diskus.
Gejala yang dialami penderita biasanya nyeri pada punggung
serta nyeri pada pinggul. Nyeri juga dapat menjalar ke kaki, kaki terasa
lemah, hingga dapat mengganggu proses BAB dan berkemih. Penanganan pada
hernia diskus lumbalis berupa traksi untuk menjaga kurva kembali,
pengobatan nyeri dengan obat, fisioterapi dan melakukan operasi.
Mengurangi atau menghindari posisi tubuh yang dapat membebani tulang
belakang.
Posisi duduk yang baik
Pada saat duduk, posisi punggung lurus dengan bahu yang
kebelakang, tekuk lutut dengan posis lutut lebih tinggi dari pinggul.
Jangan menyilangkan kaki (kalau bisa pijakan pada pijakan kaki). Posisi
kursi tempat kita duduk jangan terlalu jauh dari meja. Buat lengan dan
siku lebih sering rileks dengan cara diregangkan. Hindari duduk dengan
posisi membungkuk atau miring ke samping. Jika punggung terasa pegal,
lakukan peregangan dan jangan membunyikan tulang dengan memutar pinggang
dan leher. Hindari aktivitas yang mempunyai resiko mencederai tulang
belakang dan hindari mengangkat barang berat.
Saya harap Anda bisa memahami sebab akibat dari posisi duduk
yang salah, segara hindari agar tidak menyebabkan penyesalan di kemudian
hari. Akibat dari posisi duduk yang salah dapat mengganggu pertumbuhan
tinggi badan Anda.
eLeMeN FORTALLER adalah produk terapi peninggi badan yang hadir sejak Juli 2004 di Indonesia, dengan metode menambah tinggi badan yang sangat efektif yang berproses dari luar dan dalam tubuh manusia. Dari luar tubuh dengan menggunakan Alat Terapi FORTALLER dilanjutkan dengan Senam Pilates dan dari dalam tubuh dirangsang dengan Susu Kedelai eLeMeN. Hasil yang didapat permanen selama Anda rutin menggunakan Alat Terapi eLeMeN FORTALLER. Produk alami yang menyesuaikan dengan pertumbuhan tulang manusia tanpa menimbulkan efek samping. Mencegah Bungkuk Udang, Lordosis, Kifosis dan Skoliosis yang disebabkan oleh posisi yang salah ketika duduk dan tidur. Dengan eLeMeN FORTALLER, tulang Anda akan menjadi lebih sehat, padat, kuat dan mencegah dari kerapuhan tulang atau Osteoporosis di kemudian hari.
Jangan Lewatkan Kesempatan Langka Ini. Waktu Yang Terus Berlalu, Usia Yang Semakin Bertambah, Detik Demi Detik, Hingga Tanpa Anda Sadari Pertumbuhan Anda Mulai Melambat Dan Akhirnya Anda Pasrah Dengan Keadaan Yang Sebenarnya Bisa Anda Ubah Dari Sekarang, Tentukan Keputusan Anda Sekarang! Hubungi ELeMeN FORTALLER Di HP/ SMS/ WA 081222245147 BBM DB34F555 Atau Klik Disini
0 Response to "Inilah Akibatnya Jika Salah Posisi Duduk"
Posting Komentar